Rabu, 28 Maret 2012
SaYa ikHLasss PakKKK...
aku mau berbagi pengalaman yang bagiku sangat.. sangat... membekas dalam hidupku.. aku masih ingat kejadian pada hari itu tepatnya tanggal 09 June 2010, betul kan, hingga Tanggalnya pun aku masih ingat.. pengalaman ini begitu berarti karena telah mengajarkan aku banyak hal, makin membuatku memilah yang mana yang baik dan yang mana yang buruk. mengajarkan aku apa arti dari keikhlasan... kalian tentu setuju kan bukan hal mudah untuk "ikhlas", bukan hal yang mudah...
aku akan mulai berbagi ceritaku, semoga ceritaku kali ini juga mampu membuka hati teman2 blogger, seperti kepadaku yang mengalaminya langsung...
Siang itu, Matahari memaparkan Kalornya dengan membabi buta... sungguh membuatku ingin menyelam ke sungai Es.. ke kutub Utara klw perlu... aku sendirian dan baru kali itu aku tidak dtemani z "Purple"... yang selalu menemaniku djalan, mengantarkan aku kemanapun tujuanku tanpa rewel tanpa ribut... nurut ja.. bukankah aku yang mengendarainya???? wkwkwkwk... aku sendirian kali itu karena z "Purple" sedang aku istirahatkan.. aku ingin berjalan kaki meski teriknya matahari sempat mengalahkan niatku... ku tutup kepalaku dengan menggunakan tudung dari jaket yang kupakai, melindungi wajahku dari paparan sinar matahari...
Hari itu Langkahku mantap, walaupun arahku masih tak jelas, aku hanya ingin berjalan, kakiku butuh olahraga karena sejak ditemani "Purple", aku jarang menggunakan kakiku untuk berjalan jauh.. syukurnya alergiku gak kumad... biasanya kalo berjalan jauh, kakiku suka timbul ruam2 dan merah2... mungkin karena jarang digunakan untuk berjalan... beugh... sungguh jauh dari kata sehat. ok kita lanjut... aku asyik dengan pikiran sendiri saat melangkah tanpa tujuan... malah sudah jauh dari rumah... pepohonan dipinggir jalan cukup menolongku menghindari terik matahari... lalu lalang kendaraan tidak aku pedulikan, arah pandanganku ke jalan yang aku lalui, mengawasi langkahku agar tak tersandung jalan yang rusak.
aku asyik berjalan sembari menendang kerikil yang aku dapati menghalangi langkahku berharap akan semudah itu juga aku bisa menyingkirkan kerikil yang menghadang perjalanan hidupku. aku terpekur menatap jalanan hingga mataku menangkap sesuatu yang mirip Tas kantor terserak di tepi jalan. awalnya aku ingin tdk mengacuhkannya saja tapi rasa penasaran membuatku menghentikan langkahku dan memungutnya.. benar sebuah Tas kantor berwarna hitam. aku mengedarkan pandanganku ke arah jalan raya yang anehnya malah lengang... aku mencari pengendara yang berjalan pelan yang mungkin saja pemilik tas ini, yang mungkin saja terjatuh saat kendaraannya melaju melewati jalan ini. lama aku diam di tempat berharap ada seseorang yang menghampiri untuk mengklaim tas ini. akhirnya Terik matahari mengalahkan niadku... aku mencari tempat teduh untuk bernaung. lama aku terpekur menatap tas yang aku pegang sedari tadi.. lumayan enteng, malah mungkin tidak ada isinya. aku membolak balik tas tersebut kemudian membukanya... isinya... ada dua amplop didalamnya... satu amplop gede.. khas amplop bwd lamar kerjaan.. yang satu amplop dari bank... nah amplop yang kedua itu yang bwd aku deg..deg..an... lumayan tebal... harap-harap cemas aku membukanya. tidak terlem... dan beugh... aku terkejut mendapati bahwa dugaanku benar... isinya Uang... lembaran Rp. 100.000 sepertinya baru d ambil dari bank... hal pertama yang terbersit dipikiranku adalah apakah uang ini asli???
aku segera memasukkan kembali uang tersebut ke dalam amplopnya, mencari tempat untuk rehat dan agak jauh dari jalan... aku menemukan sebuah taman, lumayan lengang, setelah mendapat tempat duduk, kembali aku memeriksa isi tas tersebut, Dadaku masih bergemuruh akibat terkejut dengan amplop berisi uang tadi. aku beralih ke amplop yang lebih besar... ternyata dokumen... sepertinya dokumen kerja sama... syukurlah ada alamatnya... dan nama pemiliknya.. alamatnya ternyata tidak jauh dari tempatku berada. jaraknya sama dengan jarak yang akan aku tempuh jika ingin kembali kerumah. aku menimbang apakah aku mesti kembali kerumah dan mengajak "purple" serta ataukah melanjutkan dari sini kembali dengan berjalan kaki??? dan kembali ke rumah menjadi dua kali lebih jauh??? akhirnya memilih untuk melanjutkan perjalananku berjalan kaki... tidak apa-apalah menjadi lebih jauh jarak yang akan aku tempuh nanti... kepalang basah,, jarang-jarang juga aku bisa berjalan dengan ada tujuan... sekalian olahraga...
aku tiba di alamat yang dimaksud 15 menit setelah lelah dan berpeluh mencari... pagar tinggi, dan tertutup... entah bagaimana rumah yang di dalamnya.. lama aku melongok mencari bel... dan aku dikejutkan oleh bunyi klakson... aku segera bergeser, ketika tiba2 pagar tersebut membuka dengan sendirinya.. ternyata pake remote.. beugh.. benar2...aku menyisihkan diri ke tepi... mobil merah mengkilap masuk ke garasi.. pengemudinya langsung turun dari mobil dan menghampiriku... seorang lelaki kira2 berusia 40an. tampak berwibawa.. khas bos. dy menatapku seolah bertanya ada apa?? kemudian matanya beralih ke tas yang aku bekap di depan dadaku... matanya seketika itu juga berbinar.. ucapan syukur keluar dari mulutnya... "Alhamdulillah..." aku terharu melihat matanya berkaca2...
ternyata di antara kedua amplop itu justru amplop yang berisi dokumen yang sangat di khawatirkan z bapak itu... tidak masalah jika amplop yang berisi uang itu yang raib, tapi jangan sampai amplop dokumen yang ilang... tas itu terjatuh ketika terburu2 dibawa oleh anak buah z bapak menuju ke kantornya... bapak itu tertinggal tas tersbut dirumah dan d mintanyalah anak buahnya mengantarkan ke kantor karena mesti cepad... anak buahnya tidak sadar menjatuhkan tas saking terburu-burunya dy mengendarai motornya.. syukurnya aku berinisiatif untuk ke rumah ini secepatnya karena dokumen itu dibutuhkan untuk kelansungan perusahaan z bapak. bapak tersbut menanyakan alamat rumahku, dan bersedia mengantarkan aku pulang sebelum beliau sendiri kembali ke kantor melanjutkan meeting yang tertunda karena tas ini terjatuh. aku sudah menampik dan menolak, aku bisa pulang sndiri kembali berjalan kaki, tapi sang bapak menolak dengan keras...
Beliau mengantarkan aku tiba di depan rumah dengan selamat, sebelum aku beranjak dari mobil, z bapak mengeluarkan amplop yang berisi uang tadi dan menyerahkannya kepadaku.. di amplop tersebut ada uang Rp. 5.000.000, aku terkejut bukan main... aku menolak dengan keras dan berkata "aku ikhlas pak... menolong bapak tidak mengharapkan imbalan apapun" dan z bapak juga dengan keras membujuk, katanya sudah jarang ada yang jujur sepertiku, mau mengembalikan sesuatu yang bukan miliknya... si bapak tidak mau beranjak dari situ dan mengancam akan membatalkan meeting kalo perlu hanya untuk menungguku menerima uang itu. bagi sang bapak, uang itu malah tidak cukup untuk membalas jasaku, dokumen itu bahkan 1000 kali lebih berharga ketimbang uang itu... aku tidak tega.. z bapak begitu memaksa... aku mengulurkan tangan ingin mengambil amplop itu dannnnn....
aku dikejutkan oleh keponakanku, keponakanku telah menyelamatkan aku dari ketidak ikhlasan dan ketidak tulusan... ALHAMDULILLAH... baru kali itu aku tidak marah karena ponakanku membangunkan aku dari tidurku yang lumayan melelahkan...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
............(?!)
BalasHapushanya mimpi kak?
masyaALLAH...
BalasHapus